REVIEW :
MODEL “AIH”
JUDUL BUKU :
“SABAI NAN ALUIH”
PENULIS :
SUTAN SATI
Tulisan
dalam bentuk cerita ini saya baca kembali sebab ketertarikan akan ceritanya
yang sarat dengan kebudayaan daerah. Cerita ini juga dilihat dari amanat yang
digambarkan melalui alur ceritanya penuh dengan nasihat/ pesan moral yang dapat
menuntun kita kearah yang baik terutama dalam hal mendidik atau menerapkan
karakter yang baik kepada seseorang dari kecil hingga dewasa. Ketertarikan saya
dengan buku cerita ini juga dilihat dari nama pelaku yang unik.
ALASAN
Raja berbanding memerintah di negeri
Padang Tarab (antara Batusangkar dan Payakumbuh). Dengan istrinya, Sadun
Seribai, ia memperoleh dua orang anak.
Yang sulung perempuan bernama Sabai nan Aluih, adiknya Mangkutak Alam. Tidak
sama kedua-duanya diperlakukan orang tuanya. Mangkutak Alam selalu
diperturutkan kehendaknya kehendaknya. Segala kemauannya tak ada yang tak
diluluskan. Di desanya ia makin merajalela , karena merasa bahwa ia disayangi ayahnya
dan selalu dimanjakannya.Tiada seorang juapun yang berani menegur karena takut
akan kekuasaan ayahnya. Sehari-hari kerjaannya bermain-main, mengadu
layang-layang dan lain-lain.
Di dekat
Payakumbuh, ada seorang raja yang bernama Raja nan Panjang dan istrinya
Narawatu raja tersebut bersahabat dengan Raja Berbanding namun kedua raja
tersebut berlainan sifat serta tabiatnya.Raja nan Panjang terkenal sebagai
seorang mencari menantu juga suka menikah.
Pada suatu
ketika dipinangnya Sabai Nan Aluih. Tetapi Raja Berbanding tak dapat meluruskan
permintaannya Raja Nan Panjang. Pinangan itu ditolak, penolakan itu dianggap
Raja Nan Panjang sebagai penghinaan.Untuk membalas dendamnya diajaknyalah Raja
Berbanding mengadu kekuatan pada suatu tempat. Pada hari yang telah ditentukan
keduanya bertemu dan Raja Berbanding datang tanpa dikawal sedangkan Raja
Panjang berpengiring dua orang yang bersenjata bedil.
Setelah Raja
Berbanding menghunus kerisnya dari sarungnya dengan kerendehan budinya Raja Nan
Panjang memberi isyarat kepada Raja Nan
Kongkong untuk menembak musuhnya.Dengan sebutir peluru yang dimuntahkan
rubuhlah Raja Berbanding dan meninggallah ia.
Dari seorang
anak gembala terdengarlah kabar itu oleh Sabai Nan Aluih dan ibunya. Tiada menunggu waktu lagi Sabai Nan Aluih turun
dari rumahnya dengan bedil di tangan untuk menuntut balas kematian ayahnya
maksudnya terlaksana juga. Raja Nan Panjang mati akibat peluru senapannya yang
merobek badannya.
Isi Buku
Kejahatan tentu akan terbalas dengan
kejahatan pula. Seorang perempuan dapat
pula menuntut balas untuk kehormatan keluarganya. Tetapi anak laki-laki seperti
Mangkutak Alam tak dapat tidak bisa
bertanggung jawab ia seorang laki-laki yang tak tahu membalas budi. Ini
disebabkan karena salah didikan dari orang tuanya yang memanjakannya. Berbuat
kejahatan tidak akan selamanya bahagia atau hidup dengan tenang perbuatan
jahatnya akan terus membayanginya sampai akhirnya akan menerima akibat dari
kejahatannya itu.
Hikmah
Di susun oleh: SRI WIDYATI, S.Pd
SMP Negeri 1 Cugenang